(dalam siluet)
TUAN DIRGO
Coba
kau amati amati apa yang mereka lakukan dan bicarakan dalam kedai. Aku
curiga mereka telah merencanakan sesuatu untuk merebut kekuasaanku. Dan
laporkan semua apa yang telah dapatkan disana dan bila perlu kau masuki
kelompok mereka.
LAKI-LAKI
Baik tuan Dirgo (exit)
(black out)
ADEGAN I
Pagi
hari, saat kabut masih menyelimuti. Dalam sebuah kedai tampak seorang
pemilik kedai sedang bersih-bersih sambil menata meja dan kursi.
Sementara disudut kedai terlihat tiga orang bercakap-cakap dengan wajah
yang serius.
Memang..!!
kenyataan memang demikian akut. Akan tetapai, kita tidak bisa melakukan
apa-apa selain mengikuti struktur terdalam dari kenyataan yang telah
mapan. Subjek hanya merupakan entitas yang terpisah dari kenyataan ini.
Lagian menurut hemat saya, kita hanya diabsahkan menjelaskan
kenyataan-kenyataan yang begitu sangat timpang ini tanpa berpretensi
untuk merubahnya. Karena subyektivitas akan mengganggu supremasi ilmiah
yang semenjak dulu telah dimapankan.
SASTRO
(Hanya diam sambil merenung)
SOPHI
Tegasnya, kita hanya berpangku tangan dan hanya mengambil jarak dengan kenyataan, benar begitu maksudmu...?!?
SOSIAWAN
Memang,
dan kita tidak punya pilihan selain membiarkan kenyataan berguling apa
adanya. Kalian jangan kawatir, dibalik dunia yang serba tak menentu dan
berubah ini ter-endap dunia lain yang konstang dan mapan. Karena itu,
saya percaya manusia semakin lama akan mengarah pada progresifitas
tertentu, artinya sejarah bergerak linier dari tempat terendah menuju
secara konstan pada tempat yang tinggi.
SOPHI
Sebaliknya,
saya masih meragukan, apakah subjek merupakan entitas yang terpisah
dari kenyataan..!? apa tidak lebih baik kita melakukan apa yang
seharusnya kita lakukan..?!? realitas keseharian kita murni milik kita,
kita menyatu didalamnya karena itu kita harus bertanggung jawab penuh
atas apa yang terjadi. Aku yakin, setimpang apapu realitas yang kita
diami merupakan produk dari orang-orang seperti kita, produk dari
gagasan maksudku. Tegasnya kenyataan menyatu dalam diri kita, bukan diri
kita yang menyatu dengannya.
SOSIAWAN
Maksudmu....(melirik mertani)
SOPHI
Benar..!!
pengetahuan harus tidak terlepas dari alur kenyataan. Pengetahuan bukan
bagian tersendiri seperti yang kau analogikan pada subjek yang
berhadapan dengan kenyataan. Tanpa mampu berbuat apa-apa, (tersenyum sinis) fatalisme-deterministik..!!
SOPHI
Harus tidak bebas nilai. Rangkaian gagasan harus dikembalikan pada dasarnya, yaitu realitas dan ini merupakan keniscayaan.
SOSIAWAN
Hanya meneliti, membaca dan menganalisianya.
SOPHI
Lebih dari itu, dengan merubahnya sebagai tanggung jawab etis tentunya.
SOSIAWAN
Aku
bukan marxian, tapi ilmuan yang harus menopang supremasi pengetahuan
ilmiah yang bebas dari subjek-tifitas yang sering kali emosional,
irasional dan kelewat metafisis.
SOPHI
Kelam diangkasa dengan tidak niscaya turun kebumi. Kebenaran tidak jatuh dari langit dengan tiba-tiba....(sambil mendesah), baiknya-lah kita diberi mata capung...
SOSIAWAN
Baiklah aku pergi dulu....
SOPHI
Apakah itu berarti engkau tidak ikut campur dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.?
SOSIAWAN
(keluar dengan hanya tersenyum simpul) (exit)
SASTRO
Pelayan...!!!
PEMILIK KEDAI
(berjalan menghampiri dua tamunya) ada apa tuan...?!?
SOPHI
Bagaimana dengan rencana kita tempo hari…?!?
PEMILIKI KEDAI
Sudah tuan, kita hanya menunggu informasi kemudian kita bisa melakukan rencana selanjutnya.
SASTRO
Baguslah..!!
(black out)
ADEGAN II
Tampak
dalam panggung, seorang laki-laki tua berpakaian dokter mengeluarkan
isi perut seorang perempuan muda, kaki dan tangannya diikat. Kedua mata
dan mulutnya dibungkam. Perempuan itu menangis, merintih, berteriak
tertahan. Laki-laki terus saja mengeluarkan isi dada dan perutnya. (blck
out)
Sudut
panggung sebelah kanan penonton, tampak Tuan Dirgo membolak-balikkan
koran, sementara dikanan kirinya terlihat dua penjaga berpakaian
militer.
TUAN DIRGO
Tarjo...!!! Tarjo...!!!
PELAYAN
(dari dalam) iya tuan sebentar...
(tak lama, keluar pelayan dengan membawa nampan yang berisi makanan dan minuman, diletakkan didepan tuan Dirgo.
PELAYAN
Silahkan tuan... masih segar, baru Tarjo keluarkan dari dadanya.
TUAN DIRGO
(memandang sebentar, kemudian segera mencicipi)
PELAYAN
Bagaimana rasanya tuan...?!?
TUAN DIRGO
(makan dengan lahapnya)
PELAYAN
Dengan
dicampur sedikit rempah-rempah kemudian diracik dengan jantung dan
hati, mmm... rasanya pasti enak. Apalagi kalau tuan sendiri yang
mengambilnya tadi, isak tangis, rintihan, dan jeritannya pasti akan
menambah nafsu makan tuan. Seorang manusia yang pintar menjaga jantung
dan hatinya, tak ada sedikitpun tanda-tanda penyakit didalam, darah dan
warnanya masih segar.
TUAN DIRGO
Pergilah...!!! segera siapkan otaknya untuk makan malamku...!!!
PELAYAN
Baik Tuan...(exit)
TUAN DIRGO
(pada pengawal 1) ceritakan padaku, apa yang terjadi akhir-akhir ini...?!?
PENGAWAL 1
Siap
Tuan..!! tidak terjadi apa-apa, hanya beberapa kelompok kelinci yang
mencoba menjadi srigala, semuanya dapat dibereskan dan tak ada satupun
yang berhasil lolos.
TUAN DIRGO
(pada pengawal 2) dan bagaimana dengan perempuan itu...?!?
PENGAWAL 2
Sipa Tuan..!! anak buah saya telah saya sebar kemana-mana tapi...(berkata dengan ragu) hasilnya masih nihil Tuan..!!
TUAN DIRGO
Nihil...?!?
PENGAWAL 2
(dengan suara bergetar dan gemetar) be..be..benar Tuan..!!
TUAN DIRGO
Goblok..!! jadi apa yang kau kerjakan selama ini..?? hanya mencari seorang perempuan saja kau tidak becus...?!?
PENGAWAL 2
Ma...ma...maaf Tuan (dengan suara bergetar)
TUAN DIRGO
Dengar..!! (pada pengawal 1&2)
dia bukan permpuan yang lemah, emosional dan penakut seperti kebiasaan
perempuan-perempuan disini. Dia seorang perempuan perkasa, suaranya
mampu memekakkan telinga kalian, atau bahkan mungkin mampu membunuh
kalian. Dan hatinya, seekor gagakpun tak berani mendekatinya, apalagi
mematuknya. Dia mampu menjadi domba dan srigala sekaligus. Kau..!! (pada pengawal 2) mulai saat ini cari sampai dapat dan jangan pernah kembali sebelum membawanya kesini, jelas...?!?
PENGAWAL 1&2
Siap Tuan...!!! (exit)
TUAN DIRGO
(mondar-mandir diatas panggung, keresahan tiba-tiba menyergap dirinya)
PELAYAN
Tuan, semua telah siap..!! mereka menunggu Tuan diruang sidang.
(black out)
ADEGAN III
Dalam
taman, Tuan Dirgo duduk menyendiri. Merenung dan pangdangannya kosong
menerawang. Pelayan dalam membawa nampan berisi makanan dan minuman.
PELAYAN
Tuan makan dulu, saya takut tuan akan jatuh sakit.
TUAN DIRGO
(lama tak ada yang bergeming) Tarjo, tolong ceritakan padaku, bagaimana paras ibuku?
Apakah dia seorang perempuan yang cantik...?!?
PELAYAN
Sangat
cantik tuan, matannya yang bulat dengan bulatan hitam yang besar,
menciptakan keteduhan bagi siapapun yang melihatnya. Kedua bibirnya yang
mungil selalu menyungging senyum seolah menebatkan kedamaian pada
orang-orang disekitarnya. Dan...
TUAN DIRGO
Bagaimana dengan suaranya Tarjo...?!?
PELAYAN
Merdu seperti bulu perindu. Tegasnya dialah satu-satunya perempuanpaling semperna yang pernah saya temui. Kejelitaannya tidk ada duanya...
TUAN DIRGO
Adikku...?!?
PELAYAN
Dia
lahir tiga tahun setelah tuan, aku suka menyebutnya dengan gadis bunga
biru, karena kedalam hatinya sangan curam dan mungkin tanpa dasar, gadis
kecil yang selalu mengusir kegusaran dan keresahan tiap mata memandang.
Akan tetapi (dia berhenti sebentar mengusap air mata) Tuhan
rupanya juga terlalu sayang padanya, dia tidak berumur panjang. Sehingga
segera diangkat keatas langit biru, karena dia juga sangat suka warna
biru langit, hampir semua yang dikenakannya menyimbulkan hal itu. Gadis
kecil yang sangat lincah. (setelah mengamati lamat-lamat wajah tuannya)
kenapa wajah tuan sangat suram...?!? apakah ada yang mengganggu dan
mengusik perasaan tuan...?!? ceritakan pada Tarjo tuan, kali saja Tarjo
bisa membantu tuan...!!!
TUAN DIRGO
(mendengus pelan) beberapa hari terakhir ini perempuan itu selalu datang dalam mimpiku. Aku tidak bisa tidur nyenyak sejak itu...
PELAYAN
Perempuan...?!?
katakan tuan, siapa perempuan itu..?? yang berani-berani mengganggu
ketenangan tuan. Akan Tarjo cari sampai dapat dan akan aku buat lauk
untuk sarapan dan makan malam tuan. Biar dia tahu rasa dan tidak akan
berani lagi mengganggu ketenangan tuan (suara dengan geram), bagaiman tuan...?!?
TUAN DIRGO
Tidak
Tarjo..!! tidak. Perempuan itu tidak akan tersentuh, tidak akan pernah
dan mustahil. Aku percaya itu dan aku yakin perempuan itu tidak nyata,
sekeras apapun kau mencarinya akan sia-sia. Dia adalah bayang-bayang
at6as sebuah kerinduan yang seolah sia-sia, mimpi buruk dalam kenyataan
akan tetapi juga sebaliknya memberi keindahan dalam duniaku yang lain.
Aku membutuhkannya Tarjo...aku membutuhkannya, walaupun hanya sejenak
terkilas dalam mimpi-mimpi malamku, dia berusaha memunguti dan
menyatukan sisa serpihan-serpihan keindahan yang telah mengering dan
terserak.
PELAYAN
Tapi tuan....
TUAN DIRGO
Tidak ada tapi-tapian (hening sejenak dan tiba-tiba pengawal 1 masuk dan segera membisiki tuan) segera perselahkan dia masuk...!!!
PENGAWAL 1
Baik tuan..!! (exit)
(tak lama kemudian, muncul pengawal 1&2 membawa wanita tua yang diikat kedua tangnya kebelakang)
TUAN DIRGO
Kesalahan apa yang dia lakukan...?!?
PENGAWAL 1
Maaf
tuan, wanita tua ini mengaku tahu banyak tentang sejarah tuan yang
sebenarnya, dan dia juga mengatakan bahwa dia tahu banyak tentang siapa
sebenarnya diri tuan. Aku kira informasi itu banyak gunanya bagi tuan
sehingga kami bawa kesini.
TUAN DIRGO
Apa
gunanya dia bagiku. Aku tidak butuh tahu siapa sebenarnya aku ini. Yang
jelas aku ditakdirkan sebagai penguasa. Cepat seret dan bunuh dia...!!!
PENGAWAL 2
Sebentar
tuan, mohon dipertimbangkan lagi keputusan tuan. Aku pikir keputusan
tuan untuk menjatuhkan hukuman mati pada wanita tua ini terlalu
tergesa-gesa. Kalau tuan sudah tidak butuh sejarah keluarga bahkan diri
tuan, kenapa setiap menjelang malam tuan selalu berada disini, merenung
sendirian dalam makam ini...?!? mungkin saja dengan pengakuan wanita tua
ini, tuan akan menjadi lebih tenang tanpa harus berkeluh kesah ditempat
yang sangat sunyi seperti ini..!! coba pertimbangkan sekali lagi
keputusan tuan...?!?
TUAN DIRGO
(setelah berfikir sebentar) baiklah..!! (pada wanita tua)
coba kau ceritakan semuanya apa yang kau tahu tentang aku dan
keluargaku, jangan ada yang kau sembunyikan, karena hukumannya penggal
kepala, kau mengerti...?!?
WARSIH
(melirik sebentar pada pelayan dan kelihatan ketakutan, kemudian mengangguk)
PELAYAN
Maaf tuan, kalau boleh saya mengusulkan pada tuan...
TUAN DIRGO
Iya, apa Tarjo...?!?
PELAYAN
Alangkah
lebih bijaksananya sebelum wanita tua ini menjawab pertanyaan tuan,
tuan beri waktu dia untuk istirahat beberapa hari. Karena saya melihat
dia masih sock dan ketakutan, entah apa yang mereka (melirik tajam pada kedua pengawal) telah lakukan pada wanita tua ini sebelum dibawa kesini. Coba tuan lihat wajahnya..?? (pengawal 2 mendongakkan wajah wanita tua itu). Aku khawatir hanya karena masalah sepele ini dia tidak bisa dipercaya sama sekali. Bagaimana tuan...?!?
TUAN DIRGO
(mengangguk-angguk)
pengawal..!! untuk sementara, bawa dia kedalam penjrah dan sediakan apa
yang dia perlukan. Dua hari lagi aku sendiri yang akan menanyainya.
PENGAWAL 1
Baik tuan..!! (exit)
ADEGAN IV
Dalam
sebuah kedai yang penuh dengan pengunjung, tampak pangawal 1
berbincang-bincang dengan pemilik kedai dalam keadaan setengah mabok.
PENGAWAL 2
Berapakah harga sebait sajak untuk minumanmu ini...?!? (dia menjinjing botol araknya) katakan..!!
aku akan bacakan berbait-bait sajak sampai engkau tidak lagi mampu
memandang gelapnya negeri ini. Karena kindahan sajakku akan menyelimuti
seluruh pahit dan getirnya kehidupan. Kataka...
PEMILIK KEDAI
Cukup dua bait sajak saja untuk tuan tidak mungkin sanggup berjalan pulang sendiri, bagaimana...?!?
PENGAWAL 2
Hahaha....(tertawa terbahak-bahak) baiklah-baiklah (kemudian dia segera naik keatas meja dengan sempoyongan)
Jangan pernah turunkan bendera itu, hatiku menjadi satu dengannya..!!
Bunuh satu, sebarkan ketakutan pada seribu
Giring semua dalam teror
Pertegas kematian
Segera rebut penegaasan dirinya
Tutup semua pintu
Kunci semua jendela
Dan......
Bakar..!!
Panggang mereka dengan ketakutannya
Bersihkan mereka yang punya hati
Siksa mereka yang punya cinta
Bantai semua manusia-manusia yang tak berguna
Orang gila.
Orang bodoh.
Orang miskin.
Gelandangan.
Pengemis.
Pesakitan.
Dan...(matanya melirik genit) para kekasih..!!
...........
Bakar..!!
Bangunan-bangunan pencetak mesin
Sekolah-sekolahan
Universitas-universitas
Dan.....
PEMILIK KEDAI
Sebentar-sebentar
tuan...sejak tuan membuat kami semua yang mendengarnya terasa asing dan
takut terhadap kehidupan. Keindahan ataukah kengerian yang tuan
tawarkan dalam sajak tuan...?!?
PENGAWAL 2
Ha....(terbahak-bahak sambil meneguk minumannya),
baiklah.....baiklah, aku salah membaca sajak rupanya. Para pengunjung
sekalian maafkan kekhilafan saya, maklum tempurung otak ini sedikit
terganggu (bicara dengan aksen dan gerak tubuh yang lucu). (semua pengunjung terbahak)
Malam....
Gerimis...
Kemudian mataku buta.
Bercak air mata bercampur darah
Bersama perih dan sepi...
Kemana lagi
Harus mencari hati
Sementara...
Siang telah mengikat bulan
Malam terpekur diujung sunyi
Desah angin meniup sebait puisi
Sayang maknanya terpendap dalam dasar
Hati...
Sepercikpun tak mungkin
Dan lagi dianya telah pergi
Kelopak flmboyan kering diayun pancaroba
Embun pagi menangisi
Sudah tak ada tempat bertengger
Seekor pipit memapah merpati
Berapa lama lagi
Sayap ini mengepak bak elang
Sedang pohon meninggalkan rindang
Tersisa hanya dalam sangkar
Harus memilih
Tak kebebasan terjual
Menunggu...
Menunggu...
Gerimis dalam kemarau
Selamat jalan kekasihku
Labirin sepertiga malam
Aku mnunggu...
Menunggu... menunggu...
(pada
bait terakhir, dia celingukan kesana-kemari, pandangannya menyapu semua
yang ada dalam kedai itu, dan segera menggebrak meja dengan kaki
kanannya) apa yang kalian lakukan hai manusia goblok...?!? kalian semua menangis seperti anak kecil yang belum diteteki ibunya selama berabad-abad, ini kalau mau....(sambil membuka baju dan memperlihatkan putingnya, sontak semua terbahak-bahak). Dan sejak terakhir ini aku akan bacakan khusus untuk kalian semua. Tapi...(dia melihat pengawal 1 disudut ruangan)
sebentar tuan-tuan...sebentar, ada masalah kecil dilar sajak-men-yajak.
Dengan kerendahan hati tuan-tuan sekalian izinkan saya menemui
saudaraku yang duduk sendiri dipojok san (dia meloncat turun dari atas meja dan segera menghampiri).
PENGAWAL 1
Usap
dulu sisa air matamu itu dengan punggung tangan kananmu. Apakah hatimu
mulai berbuih lagi...?!? apakah serendah itu ungkapan perasaanmu yang
telah kau pilih menjadi sajak berantah..!! yang tinggal hanya sisa
serpihan keindahan dari serat sajak yang sekarang aku berusaha keras
mendahului kelupaanku. Hanya itulah yang masih tersisa.....
PENGAWAL 1
Pelayan..!! bawakan minuman yang paling enak di kedai ini..!!
PEMILIK KEDAI
Segera tuan..!!
PENGAWAL 1
Aku
tahu perasaanmu sangat lembut, kau tidak pantas menjadi pengawal. Yang
harus mau disuruh kesana-kemari tanpa mempertimbangkan sedikitpun
perasaanmu, apakah engkau mau atau tidak. Dan belum lagi engkau harus
dipaksa memenggal kepala orang yang tidak bersalah. Sebenarnya aku tak
tega. Baiknya engkau berhenti saja menjadi pengawal..!!
PENGAWAL 2
Tidak...!?!
saya tidak mungkin berhenti, saya harus menjalani semua. Tubuh dan
nyawaku serta keberadaanku telah menjadi satu dengan rumah itu. Aku
tidak akan meninggalkannya.
PEMILIK KEDAI
Hatinya telah dikubur hidup-hidup disana (celetuknya sambil menghidangkan minuman)
PENGAWAL 2
Tutup mulutmu yang busuk itu pelayan..!! (setelah mempersilahkan, pelayan itu segera menjauh, berjalan sambil menndukkan muka).
PENGAWAL 1
Ceritakan yang sebenarnya saudaraku..!!
PENGAWAL 2
(setelah meneguk beberapa minuman dalam gelasnya ia kemudian bangkit dari duduknya) apakah kalian semua yang berada dalam kedai ini ingin tahu siapakah sajak terakhir yang aku bacakan tadi...?!? (pada
semua orang yang berada dalam kedai, semuanya hanya melihat dengan
wajah serius danm dada berdetak kencang tak kecuali dengan pelayan), he...!! apa kalian ingin tahu untuk siapa sajak yang terakhir tadi..?! (semuanya diam) dengarkanlah..!!
sajak itu untuk kekasihku yang lebih dulu meninggalkanku dalam dunia
yang semakin lama semakin tidak aku pahami. Iyaa..!! benar..!! dia telah
mati dan dibunuh oleh orang-orang yang sangat dicintainya. Lebih dari
itu, saudaranya sendiri, saudara kesayanganya telah menyantapdengan
lahap hati, jantung, dan otaknya yang semuanya telah terisi penuh dengan
namaku, dengan cintaku, dengan cinta yang sebenar-benarnya cinta (dia meneguk minumnya dan berjalan sambil sempoyongan).
PEMILIK KEDAI
(dengan nada lirih dan wajuah sedih) itu kenapa aku sering melihatmu, pada tiap bulan september kau selalu menangis diatas makamnya dalam rumah itu.
PENGAWAL 1
Jadi selama ini kau selalu menguntitnya...?!?
PEMILIK KEDAI
(dengan wajah berubah takut dan sura gemetar serta terbata-bata) tidak, bukan (ragu-ragu)
eeh...iyaa benar, karena ia selalu membacakan sajak-sajaknya ditiap
penghujung malam. Aku hanya ingin mendengarkan saja, tidak lebih. Dan
biasanya setelah mendengarkan beberapa sajak yang ia bacakan diatas
kuburan itu, aku berjalan pulang dengan berurai air mata, sementara dia
tetap disana sampai berhari-hari tanpa makan dan tidur.menurut kalian
apa yang dia lakukan...?!?
PENGAWAL 2
Aku
mempertegas kerinduanku padanya sehingga hampir tiap malam di bulan
september aku membacakan rintihan hatiku yang tersayat, yang bagi
kebanyakan orang ketika mendengarnya lebih menyerupai untaian
sajak-sajak yang dihafalkan melalui mulut orang gila. Aku harus
melakukan itu, aku harus memberitahukan padanya bahwa dimataku kehadiran
dunia semakin maya, yang senjatanya telah
hilang, ditebas kesadaran palsu yang semakin menggiring kemanusiaanku
kearah tebing yang curam. Keberadaan duniaku hilang karena ketiadaan
eksistensinya. Apa yang aku pertahankan? Selain bertahan berdekatan
dengan dirinya, karena aku takut dea sangat kesepian. Dan saudaraku (pada pengawal 1) telah cukupkah apa yang aku katakan untuk menjawab semua pertanyaan-pertanyaanmua...?!?
SAPHI
Siapa
orangnya yang tega melakukan ini semua...?!? cepat katakan pada kami,
kami akan cincang tubuhnya hingga para malaikat penjaga nerakapun tidak
akan mampu mengenali rupanya dan orang tuanya akan malu dan kecawa telah
melahirkan seorang iblis melalui rahimnya.
SASTRO
Iya,
lebih baik kau katakan siapa iblis itu..?? biar kami memberi keadilan
atas keadilan yang dengan enaknya diciptakan oleh orang-orang yang sok
borjuis itu. Jangan takut karena kami juga punya kekuatan untuk
menciptakan keadilan dan kebanaran serta cara menghukum orang pesakitan
sendiri.
PEMILIK KEDAI
Tuan...(tiba-tiba muncul Tarjo)
PELAYAN
Iya, benar..!! akulah orangnya yang membunuh perempuan itu, sekaligus wanita tua ini (dia melirik seorang laki-laki yang duduk tenang disudut kedai kemudian meletakkan wanita tua yang dibungkus karung itu ditengah kerumunan orang dalam kedai, semua terperenjat dan geram serentak semua yang ada dalam kedai itu mengeroyoknya).
PENGAWAL 1
Tahan..!! (serentak orang berhenti dan memandang tajam).
Kita semua hidup dalam rimba, ada aturan yangh menjerat kita untuk
tidak melakukan tindakan yang demikian keji. Kesadaran yang tetap dengan
kokoh mempertahankan kemanusiaan kita, dan saya yakin kalian semua
paham itu. Baik... duduklah (pada tarjo) dan kau (pada pemilik kedai) ambilkan dua minum (pelayan segera pergi sambil mengerutu dan menggelng-gelengkan kepalanya, dia masih tidak percaya).
ADEGAN V
Diatas
panggung, dalam rumah, tuan Dirgo duduk dan melamun sendiri, wajahnya
terlihat sangat cemas. Tiba-tiba seorang laki-laki masuk dengan
tergesa-gesa...
LAKI-LAKI
Tuan....tuan....tuan....celaka tuan....celaka...
TUAN DIRGO
Berita apa yang telah kau dapatkan...?!?
LAKI-LAKI
(bicara dengan terbata-bata) celaka tuan...mereka telah merencanakan sesuatu yang mengerikanj pada diri tuan...
TUAN DIRGO
Apa yang kau katakan...?!?
LAKI-LAKI
Saya
tidak bohong tuan...saya mendengar dengan telinga saya sendiri dan
melihat dengan mata saya sendiri, mereka telah merencanakan kudeta
terhadap kekuasaan sah tuan...
TUAN DIRGO
(berusaha tetap tenang) panggil kedua pengawalku..!! cepat...!!!
LAKI-LAKI
(kelihatan bingung) tapi tuan…
TUAN DIRGO
Apa kau juga ingin kudeta aku…?!?
LAKI-LAKI
Bukan begitu, (bicara dengan terbata-bata) kedua pengawal tuan juga imkut merencanakan dan bergabung dengan mereka.
TUAN DIRGO
Apa…?!?
LAKI-LAKI
Benar tuan, tidak Cuma kedua pengawal yang selama ini seolah-olah setia pada tuan, pelayan tuan juga ada disana. Mereka semua….
TUAN DIRGO
Tarjo…!!! Bangsat..!! (sambil menggebrak meja)
baiklah…sekarang cepat kau kumpulkan semua pengaal yang tersisa dan
bunuh semuanya termasuk semua keluarga-keluarga mereka, jangan kau
sisakan satupun…!!!
LAKI-LAKI
Segera tuan…!!!
TUAN DIRGO
Tunggu…!!! Tangkap dia pengawalku dan tarjo hidup-hidup den segera bawa kemari..!!
LAKI-LAKI
Baik tuan…!!! (exit)
ADEGAN VI
Dalam
ruang sidang tampak tuan duduk dikursi dengan didampingi laki-laki.
Sementara pengawal 1, pengawal 2, dan Tarjo berlutut didepannya dengan
kedua tangan mereka diikat kebelakang.
TUAN DIRGO
Katakana..!! apakah kalian telah berkhianat dengan mencoba merencanakan kudeta terhadapku…?!? Apakah itu benar…?!?
PELAYAN
Tidak benar tuan…(bicara dengan tenang)
TUAN DIRGO
Apakah kau kemarin dikedai, dengan dua pengawal pengkhianat itu dan bicara bersam-sama pemberontak itu…?!?
PENGAWAL 1
Mereka bukan pemberontak tuan, mereka hanya sekelompok orang yang sering bertemu dan bertukar fikiran dalam kedai itu…
TUAN DIRGO
Iyaa, bertukar fikiran sekaligus merencanakan pemberontakan padaku, benar begitu..?!?
PENGAWAL 1
Tidak benar tuan…!!
TUAN DIRGO
Lalu apa yang kau bicarakan disana…?!?
(semuanya diam, panggung hening mencekam)
TUAN DIRGO
Kalau kalian bertiga tidak segera membuka mulut dan tetap bungkam seperti ini (berfikir sejenak, kemudian menggut-manggut) baiklah, aku akan memenggal kepala kalian satu persatu. Bagaimana…?!? Ada yang mau bicara…?!?
PENGAWAL 2
Kami membicarakan….
PELAYAN
Jangan..!! jangan kau katakana, aku mohon…biarlah sejarah kelam ini aku sendiri yang membawa sampai keliang kubur.
TUAN DIRGO
Pengawal..!! seret mereka bertiga dan segera penggal kepalanya.
LAKI-LAKI
Baik tuan..!! (pergi dengan menyeret mereka bertiga)
(suasana panggung hening sejenak, tiba-tiba wanita tua muncul dalam panggung dan merubah mimic wajah tuan)
WARSIH
Sekarang
sudah tidak ada lagi orang yang kau anggap berusaha mengganggu
kekuasaanmu. Semua orang takut dan telah kau kuasai. Sekarang kau
menjadi orang nomor satu dalam negeri ini.
TUAN DIRGO
(dengan tidak percaya) bukankah kau telah mati…?!?
WARSIH
Memang..!!
aku telah mati, hanya dalam hati dan perasaanmu sehingga kedua matamu
sudah tidak lagi mampu mengenal kebenaran yang berada tepat dipelupuk
matamu.
TUAN DIRGO
Tarjo teklah mengkhianati aku…(bicara dengan geram)
WARSIH
Cukup..!!
jangan kau bawa-bawa orang yang telah meninggal dengan membawa
kebenarannya sendiri. Benar..!! bagimu dia orang tua penghianat, tidak
bagiku. Dia adalah seorang laki-laki dan juga seorang suami yang sangat
bertanggung jawab.
TUAN DIRGO
Jaga mulutmu wanita sundel…!!!
WARSIH
(tersenyum)
apakah patut seorang anak bicara demikian pada ibunya, yang
melahirkannya dengan taruhan hidup atau mati…?!? Kau, seorang anak kecil
yang aku lahirkan dengan berselimutkan do’a dan bertaburkan harapan.
Akan tetapi menjadi seorang iblis yang sangat mengerikan.
TUAN DIRGO
Ibu..?? ibu..?? ibu katamu..?? (terbahak) hai
wanita tua, kedua orang tuaku sudah lama meninggal. Dan tidak mungkin
dia hidup lagi, orang tuaku sangat cantik bukan seperti jkamu…(tersenyum sinis) kamu tahu wahai wanita tua, apa hukumannya berkata bohong didepanku…?!? Penggal kepala…!!!
WARSIH
(Masih bicara tenang) hanya orang picik yang takut akan maut tuan, dan aku bukanlah wanita tua yang seperti itu…
TUAN DIRGO
Pengawal..!! bawa wanita tua laknat ini keluar dan penggal kepalanya…!!!
WARSIH
Baiklah..!!
tapi beri aku waktu sedikit untuk bercerita. Apa kau masih ingin tahu
siapa sebenarnya dirimu…?!? Dan keluargamu…?!?
TUAN DIRGO
Silahkan…
WARSIH
Dengarlah,
wanita yang kamu cinhtai dan cari-cari sampai sekarang adalah adikmu
sendiri. Dia lahir melalui rahim yang sama denganmu. Aku tahu tuan tidak
percaya, karena aku membesarkannya dalam tampat yang berbeda. Kita
tahu, bahwa ambisi besarmu cepat atau lambat akan menemukan dia juga,
maka dengan kerelaan hatinya, dia bunuh diri dengan wasiat; hati,
jantung, dan otaknya harus diberikan padamu. Maka suamiku sendirilah
yang membedah dan memberikannya pada tuan untuk tuan makan.
TUAN DIRGO
Tidak…!! Tidak mungkin. Aku tidak percaya.
WARSIH
Terserah tuan Dirgo. Apakah tuan percaya atau sebaliknya. Tapi, begilah kebenarannya.
TUAN DIRGO
Dan cerita yang selama ini aku dengar…?!?
WARSIH
Semuanya bohong…
TUAN DIRGO
Tidak..!! kamu bohong. Wanita tua bermulut bias. (pada laki-laki) segera bawa dia keluar dan penggal kepalanya.
LAKI-LAKI
Baik tuan… (segera menyeret wanita tua keluar)
WARSIH
Kebenarannya berada dalam makam itu (sambil berteriak)
ADEGAN VII
Dalam taman tuan Dirgo duduk diatas beberapa kuburan yang telah dibongkar. Dia termenung sendiri…
TUAN DIRGO
Pengawal..!!
LAKI-LAKI
Iyaa tuan…!!!
TUAN DIRGO
Tawan semua laki-laki yang ada di negeri ini dan jadikan budak, untuk yang perempuan jadikan pelacur…!!!
LAKI-LAKI
Baik tuan…!!! (tiba-tiba dia mengeluarkan pisau dari dalam bajunya dan menikam tuan Dirgo sampai mati) mereka semua akan aku suruh membuat menara untuk mengingtkan pada tuan Dirgo. (pada tuan dirgo) dan sekarang aku yang akan berkuasa selamanya. (suasana hening sejenak) …sosiawan…!!!
SOSIAWAN
Ada apa tuan..?!
LAKI-LAKI
Cepat
kau tulis buku sebanyak-banyaknya dan sebarkan sampai ke
pelosok-pelosok negeri ini. Bangun juga sekolahan dan
universitas-universitas.
SOSIAWAN
Baik tuan…!!!
LAKI-LAKI
Satu
lagi, tanamkan ketakutan pada semua orang. Berfikir adalah melanggar
hokum, ganjarannya adalah dibakar hidup-hidup di alun-alun kota.
SOSIAWAN
Saya undur diri dulu tuan… (exit)
The End
Pemain :
Iwan Santoso (nawi)
Lia Aghnia Fitri (lia)
M. Machin (kinto)
Naskah / Sutradara :
M. Machin (kinto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar